Tuesday, December 27, 2016

ADAB TIDUR RASULULLAH

Tidur merupakan kebutuhan setiap manusia sebagai sarana mengistirahatkan tubuh. Rasulullah Muhammad saw senantiasa memperlakukan tidur dengan etika yang baik.

1. Berwudhu ketika akan tidur
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari)

2. Membaca doa akan tidur
Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup). Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)

3. Miring ke sebelah kanan
Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan“.

4. Meletakkan tangan di bawah pipi sebelah kanan
“Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud)

5. Membaca surat surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas
Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi)

6. Tidurlah di awal malam
“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih)

“Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR Al-Bukhari)

7. Tidak tidur dengan posisi telungkup (tengkurap)
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud)

8. Berdoa ketika bangun tidur
“Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

9. Mengusap Bekas tidur
“Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya” (HR. Muslim)

10. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak ketika bangun tidur
Beristinsyaq dan beristintsaar adalah menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan kembali air dari hidung.

“Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari Muslim)

Demikianlah Rasulullah Muhammad saw menunaikan hak-hak tidur yang telah diberikan Allah swt kepadanya. Dan sebagai umat Islam yang beriman kepada Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw, maka sudah sepatutnya umat muslim menunaikan nikmat tidur tersebut sebagaimana yang telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

_berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu (al hadist)_

Tuesday, December 20, 2016

SHALAT TAHAJUD MENGABULKAN DOA KITA

Sholat tahajud merupakan sholat yang dilakukan pada tengah malam, yaitu sekitar jam 01.00 - 03.00. Sholat tahajud dilakukan setelah bangun dari tidur (tetapi beberapa orang ada yang bilang boleh juga dilakukan walaupun tidak tidur).
Sholat malam ini banyak sekali manfaat nya, dan terkadang sholat tahajud mendatangkan beberapa keajaiban yang tidak terduga, Subhanallah. sebagaimana firman Allah Surat Al-Isra’ ayat 79 yang berbunyi: “Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat engkau ke tempat yang terpuji.”

Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang diajarkan oleh Nabi, namun kita dianjurkan tuk melaksanakan sesering mungkin, karena manfaat sholat tahajud sungguh besar.
Walaupun mungkin terasa berat, apabila kita terbiasa melakukannya, Insya Allah, sholat tahajud merupakan jawaban atas beberapa rasa stres ataupun segala permasalahan yang ada.

Manfaat yang akan di dapatkan ketika melaksanakan sholat tahajud, di antaranya:
1. Dikabulkannya Doa-doa
Manfaat sholat tahajud yang pertama adalah dikabulkannya doa-doa. Seperti yang kita ketahuai, sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah tidur terlebih dahulu karena arti kata tahajud adalah bangun pada malam hari. Paling utama, sholat tahajud yang dikerjakan pada sepertiga malam sampai menjelang masuk waktu sholat subuh. Pada waktu inilah Allah SWT mengabulkan doa-doa hambanya. Hal ini berdasarkan Sabda Rasulullah SAW, "Perintah Allah turun ke langit di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon (berdoa) pasti akan kukabulakn, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan kuampuni baginya sampai tiba waktu Subuh." (Al-Hadis).

2. Allah Mengangkat Derajat ke Tempat yang Terpuji
Manfaat sholat tahajud yang kedua adalah Allah SWT akan mengangkat derajat ke tempat yang terpuji. Keterangan tentang ini dapat kita baca dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra' , "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS A1-Isra 17:79).
Selain itu, keterangan lain dapat ditemukan dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan Abi Darda r.a, bahwa Rasulullah bersabda,"Ada 3 macam manusia, Allah SWT mencintai mereka, tersenyum kepada mereka, dan merasa senang dengan mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian ia bangun malam (untuk sholat), lalu Allah SWT berkata: 'Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku. Seandainya ia berkehendak, maka ia akan tidur." (Riwayat Ath-Thabrani).

3. Mendekatkan Diri Kepada Allah
Manfaat sholat tahajud yang ketiga adalah sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dikuatkan lewat keterangan hadis Rasullullah SAW, "Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).
Dalam riwayat yang lain, dikatakan bahwa Jibril pernah berkata kepada Rasulullah SAW, "Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain". (Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah).

4. Menjauhkan Diri dari Kelalaian Hati
Manfaat sholat tahajud yang keenam adalah menjauhkan diri dari kelalaian hati. Penjelasan tentang ini dapat ditemukan dalam hadis Rasulullah SAW, "Barang siapa mengerjakan sholat pada malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas." (Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak).

5. Meringankan Lamanya Berdiri pada Hari Kiamat
Manfaat sholat tahajud yang kedelapan adalah meringankan kita ketika berdiri pada hari kiamat nanti. Keterangan tentang ini sesuai yang pernah diungkapkan Ibnu Abbas ra, yang berkata, "Barang siapa yang senang bila lamanya berdiri di hari kiamat diringankan oleh Allah, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada Allah di malam hari dengan sujud dan berdiri mengingat hari akhir." (Ibnu Jarir Ath-Thabari, tafsir Ibnu Jarir).

6. Mencegah Perbuatan Dosa dan Menghapus Kejahatan
Manfaat sholat tahajud yang kesembilan adalah dapat mencegah diri dari perbuatan dosa dan menghapus kejahatan. Ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al-Bahli ra,  "Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim)

7. Muka Tampak Berkilau dan Bercahaya
Manfaat sholat tahajud yang kesepuluh adalah membuat muka berkilau dan bercahaya. Tentang ini, pernah suatu ketika Hasan Al-Basri ra ditanya oleh seseorang, "Mengapa orang yang bertahajud di waktu malam memiliki muka yang bagus?". Hasan Basri menjawab:
"Karena mereka menyendiri bersama Tuhan-nya pada malam hari, kemudian Allah memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya-Nya." (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaamallail).
Terkait dengan ini pula, Imam Ibnul Qayyim pernah berkata:
"Sesungguhnya sholat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya. Sebagian istri memperbanyak melaksanakan sholat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, ‘Sholat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang bila wajah kami menjadi lebih bagus".

8. Dapat Melancarkan Aliran Darah
Manfaat sholat tahajud yang kesebelas adalah dapat melancarkan aliran darah dalam tubuh. Bangun pada pukul 02.30 untuk melaksanakan sholat tahajud ternyata sangat bermanfaat bagi tubuh. Pada waktu tersebut, udara disekitar sangat segar bebas dari polusi. Pada saat itu juga, tubuh mempunyai kesempatan untuk menggerak-gerakkan seluruh otot yang membuat tubuh lebih segar dan aliran darah terasa lebih lancar.

9. Jaminan Masuk Surga
Manfaat sholat tahajud ke-12 adalah mendapat jaminan masuk surga. Ini sesuai dengan keterangan dari sabda Rasulullah SAW, "Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, sholat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat". (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmidzi).

10.Penyelamat dari Siksa Neraka
Manfaat sholat tahajud yang ke-14 adalah dapat menyelamatkan diri dari siksa api neraka. Tentang ini, Ibnu Umar r.a pernah meriwayatkan bahwa pada masa Rasulullah SAW, ketika seseorang bermimpi, ia akan menceritakan mimpi tersebut ke Rasulullah SAW. Aku pun berharap mendapat mimpi yang dapat kuceritakan kepada Rasulullah SAW. Dia berkata, "Aku adalah seorang anak muda perjaka. Aku tidur di masjid pada Rasululullah Saw, maka aku bermimpi seakan-akan dua malaikat mengambilku dan membawaku ke neraka, ternyata ia adalah bangunan seperti bangunan sumur. Ia memiliki dua palang seperti palang sumur. Di dalamnya terdapat manusia yang telah aku kenal. Maka aku mulai mengucapkan, 'Aku berlindung dengan nama Allah dari neraka'. Kemudian seorang malaikat menemui keduanya, maka dia berkata kepadaku, 'Janganlah takut!' (Mimpi ini) aku ceritakan kepada Hafshah, maka Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah dan beliau bersabda, "Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, andaikata dia mengerjakan sholat pada waktu malam." Salim berkata, 'setelah itu Abdullah tidak tidur pada malam hari kecuali hanya sebentar." (HR Bukhari dan Muslim).

Mungkin manfaat sholat tahajud tidak dapat kita sadari dalam jangka waktu dekat, tetapi akan berdampak di waktu yang akan datang, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala Nya. Allah sungguh akan meninggikan derajat bagi orang-orang yang rela mengerjakan sholat tahajud.

__Ingin Bahagia!!!Shalat malam di saat manusia yang lain tertidur__

Friday, December 16, 2016

BERINFAK DENGAN HARTA YANG BURUK


Disuatu kebun buah yang luas, berdiri sepasang suami istri yang tak lain adalah pemilih kebun nan luas tersebut.
“Berat sekali rasanya menginfakkan sebagian hasil kebun kita ini.” Kata istri kepada suaminya.
Sang suami memandang hasil kebun mereka. Buah-buah kurma yang besar dan segar, rasanya manis, dan daging buahnya lembut. Madinah memang terkenal sebagai penghasil kurma terbaik.
“Aku juga merasa begitu istriku,” sahut suami. “Hmm...bagaimana kalau kita berinfak dengan buah-buahan yang tidak layak dijual saja?”
“wah..usul yang bagus itu,” seru istrinya.
Ketika sampai dirumah mereka berdua memilih buah kurma basah yang rusak, kurma jelek yang tidak keras bijinya, serta kurma yang telah patah tandannya. Apa yang mereka infakkan benar-benar hasil kebun yang jelek kualitasnya. Padahal, jika diberi kurma seperti itu, mereka pasti takkan mau memakannya.
Tak lama setelah mereka menginfakkan kurma dengan kualitas jeleknya, mereka lalu menjual hasil kurma mereka yang baik. Hari demi hari kurma mereka tak kunjung terjual. Segala cara mereka menawarkan kepada pembeli namun tak satupun kurma mereka terjual.
Alhasil, setelah lama tak kunjung terjual kurma merekapun mulai rusak, hingga kurma itupun tak layak untuk dimakan hampir sama dengan kurma yang mereka infakkan.

Dari kisah di atas kita dapat mengambil hikmah, bahwa segala sesuatu yang kita infakan atau sedekahkan haruslah yang baik. Sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kita,
Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha kaya, dan maha terpuji.” (QS Al Baqarah 2:267).

Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang selalu diberkahi oleh Allah SWT, dan termasuk orang-orang yang senang memberikan infak ataupun sedekah.

Tuesday, December 13, 2016

LARANGAN MUSLIM MENGUCAPKAN "SELAMAT NATAL"

Menjelang akhir Desember, banyak muslim bertanya tentang hukum mengucapkan selamat natal. Tidak sedikit umat muslim yang kemudian mengucapkan selamat natal dengan berbagai alasan.
Sebagian orang menganggap ucapan semacam itu tidaklah bermasalah, apalagi yang berpendapat demikian adalah orang kafir. Namun hal ini menjadi masalah yang besar ketika seorang muslim mengucapkan ucapan selamat natal.

Ada juga sebagian diantara kaum muslim berpendapat sama dengan orang kafir dengan alasan toleransi dalam beragama. Bentuk toleransi bisa dengan cara membiarkan saja mereka berhari raya tanpa turut serta dalam acara mereka, termasuk tidak perlu mengucapkan selamat natal. Jika mereka tidak menghargai aturan dalam agama kita yang melarang mengucapkan selamat natal, berarti siapa yang tidak toleransi dalam beragama!?

Islam mengajarkan kemuliaan dan akhlak terpuji, tidak hanya perlakuan baik terhadap sesama muslim, namun juga kepada orang kafir. Bahkan seorang muslim dianjurkan berbuat baik kepada orang-orang kafir, selama orang-orang kafir tidak memerangi kaum muslim.

Allah SWT berfirman, “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS Al Mumtahanah 60:8)
Namun hal itu dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menggeneralisir sikap baik yang dilakukan oleh seorang muslim kepada orang-orang kafir. Sebagian orang menganggap bahwa mengucapkan ucapan selamat hari natal merupakan suatu bentuk perbuatan baik kepada orang-orang nasrani.
Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa perayaan bagi kaum muslim hanya ada dua, yaitu idul fitri dan idul adha.

Anas bin Malik ra. Berkata, “Ketika Rasulullah datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang senang dan bermain main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya kurban (Idul Adha) dan hari raya Idul Fitri .” (HR Ahmad).
Sebagai muslim yang taat, cukuplah petunjuk Rasulullah SAW sebaik-baik petunjuk.

Ketika kita mengucapkan selamat atas sesuatu, pada hakikatnya kita memberikan suatu ucapan penghargaan. Begitu juga dengan seorang muslim mengucapkan selamat natal kepada seorang nasrani seakan-akan orang yang mengucapkannya menyematkan kalimat setuju akan kekufuran mereka. Karena mereka menganggap bahwa hari natal adalah kelahiran tuhan mereka, dan mereka menganggap bahwa Nabi Isa As. Adalah tuhan mereka. Bukankan hal itu merupakan kekufuran yang sangat nyata. Allah berfirman, “Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku.” (QS Al Kafirun 109:6)

Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nasrani dalam salam (ucapan selamat).” (HR Muslim). Ucapan selamat natal termasuk di dalam larangan hadist ini.
Tidak asing lagi bahwa sebagian kaum muslim turut berpartisipasi dalam perayaan natal. Kita lihat ketika di pasar, di jalan dan pusat perbelanjaan, sebagian kaum muslim ada yang berpakaian dengan pakaian khas perayaan natal.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan abu Dawud)

Dr. Zakir Naik menjelaskan hakikat dibalik ucapat selamat hari natal. “Ketika anda mengucapkan natal, sebenarnya anda telah melakukan pengakuan (naudzubillah) bahwa Allah SWT telah melahirkan seorang anak pada 25 Desember. Biarkan kami mengoreksi mereka ketika anda mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani. Anda memberikan pengakuan. Anda memberikan kesaksian bahwa Allah SWT melahirkan seorang anak pada 25 Desember.”

Meskipun ucapan selamat natal hanyalah sebuah ucapan yang ringan, namun menjadi masalah yang berat dalam hal aqidah. Terlebih lagi, jika ada di antara kaum muslimin yang membantu perayaan natal, misalnya dengan membantu menyebarkan ucapan selamat hari natal, atau yang lebih parah lagi memakai pakaian khas acara natal.
Allah berfirman, “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya” (QS Al Maidah 5:2)

Sikap toleransi beragama sangat dibutuhkan di setiap kehidupan, dengan menghargai kita sebagai umat muslim untuk tidak memberikan ucapan selamat hari natal kepada mereka, hal itu bisa diartikan bahwa mereka telah menunjukkan sikap toleransi kepada kita.


 __Toleransi itu Bagiku Agamaku Bagimu Agamamu__

LARANGAN MERAYAKAN TAHUN BARU BAGI UMAT MUSLIM

Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM, sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari  penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Caesar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Saat ini tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur nasional untuk semua warga dunia.

Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Perayaan Tahun Baru Masehi Menurut Islam
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS Al-Furqan 25:72)
Alam ayat tersebut terdapat kata “perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah). Menurut Ulama Tafsir Ibn Kasir, maksud kata tersebut adalah perayaan-perayaan orang kafir. Jelas dari ayat ini Allah melarang kaum muslim menghadiri perayaan kaum musyrikin.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan Abu Daud)
Dari hadist tersebut sudah jelas kita sebagai umat islam diperintahkan untuk tidak mengikuti kebiasaan orang kafir seperti perayaan Tahun Baru Masehi. Lebih baik isi dengan amalan-amalan shaleh agar kita semua menjadi orang yang beruntung.
Sejak dulu Rasulullah SAW psudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang persia, Yahudi, Romawi dan Nasrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian ataupun berhari raya.
Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang bertanya kepada Rasulullah, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?”. Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi.” (HR Abu Hurairah)
Dalam hadist lain Rasulullah bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh liku-liku), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah , apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nasrani?”  Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR Abu Said Al Khudri)
Yang dimaksud dengan sejengkal dan hasta serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh liku-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nasrani. Yaitu kaum muslimin mencontoh mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal kekufuran. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini.

Bagi umat muslim, sudah sangatlah jelas untuk tidak ikut merayakan tahun baru masehi, karena dengan ikut merayakannya berarti kita telah ikut andil menyemarakkan perayaan yang biasa dilakukan kaum yahudi. Dengan demikian kita juga ikut berperan menggelapkan jejak sejaran islam. Mudah-mudahan kita semua selalu diberi petunjuk untuk tidak terpedaya oleh kebiasaan kebiaasan yang menyimpang dari islam.

__Isilah hari-hari kita untuk kegiatan ibadah__

Monday, December 12, 2016

BERSEDEKAH DENGAN SHALAT


Shalat merupakan sedekah seseorang terhadap dirinya. Dengan shalat kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Kedudukan shalat dalam islam diantaranya terlihat dari proses perintahnya. Shalat diperintahkan langsung dari langit dalam perjalanan isra’ dan mi’raj Rasulullah SAW dan tanpa perantara. Proses diwajibkannya shalat berbeda dengan ibadah fardu lainnya. Shalat merupakan pemisah antara iman dan kafir, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Perbedaan antara kafir dan iman adalah meningglkan shalat.” (HR At-Tarmidzi). Para ulama menghukumi kafir orang yang meninggalkan shalat karena ingkar, dan memvonis fasik jika meninggalkannya dengan alasan malas.

Shalat adalah faktor utama dalam meraih keberuntungan, sebagaimana firman Allah SWT, “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS Al Mukminun 23:1-2)

Shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah SAW menjelang wafatnya. Beliau bersabda, “(Jagalah) Shalat dan budak yang engkau miliki.” (HR Ibnu Majah).

Beberapa amalan yang berkaitan dengan shalat dan termasuk sedekah adalah sebagai berikut;
1. Shalat sunnah Dhuha
Rasulullah SAW bersabda, “Begitu pagi tiba setiap persendian kalian hendaknya bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, mengajak pada kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Semua itu dicukupi dengan shalat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim).

2. Menuju masjid untuk tunaikan shalat
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap langkah yang diayunkan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR Muslim).
Berjalan menuju masjid untuk melaksanakan shalat berarrti memenuhi seruan Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Abdullah bin Mas’ud menuturkan, “Barang siapa ingin bertemu dengan Allah dalam keadaan Muslim, maka segeralah shalat saat azan memanggil. Allah mengarahkan jalan petunjuk kepada nabi kalian. Dan, shalat termasuk jalan petunjuk itu. Jika kalian shalat di rumah seperti orang yang berhalangan, berarti kalian telah meninggalkan sunnah nabi kalian. Jika kalian meninggalkan sunnah nabi, berarti kalian telah sesat.” (HR Muslim).
Berjalan meuju masjid menunjukkan keimanan seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Jika kalian melihat orang yang membiasakan diri ke masjid, maka bersaksilah akan keimanannya. Allah SWT berfirman : ‘Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian’ (QS At-Taubah 9:18).” (HR At-Tarmidzi).

3. Menani shalat sama dengan shalat
Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang di antara kalian tidak bangun untuk menunggu shalat, selama tidak berhadas, maka malaikat berdoa, “Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.” Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang di antara kalian masih berada dalam shalat selama ia menanti shalat. Tiada sesuatu yang menahannya untuk kembnali kepada keluarganya selain shalat.” (HR Muslim)
Orang yang menanti shalat, agar dapat menunaikan shalat tepat waktu dan berjamaah, hatinya selalu terkait dengan masjid, shalat, dan dzikir kepada Allah SWT. Karena itu, menunggu shalat merupakan ibadah yang akan dibalas dengan pahala shalat, sebagaimana disebutkan oleh hadist di atas, menunggu shalat agar dapat pahala shalat harus memenuhi dua syarat;
Pertama, dalam keadaan suci, sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Selama tidak berhadas.” Yang dimaksud hadas disini, tidak terbatas pada hal-hal yang membatalkan wudhu saja, melainkan juga mencakup segala bentuk maksiat dan perbuatan tercela, seperti memaki, gibah, mencela, menyiksa, menyakiti, dan perbuatan maksiat lainnya yang dilakukanoleh lisan dan tangan.
Kedua, tujuan menunggu di masjid adalah untuk shalat, bukan untuk tujuan lain. Sabda Rasulullah SAW, “Tiada sesuatu yang menahannya untuk kembali kepada keluarganya selain shalat.”.
Orang yang menunggu shalat sesuai dua syarat di atas berhak mendapatkan rida dan pahala dari Allah SWT serata permohonan rahmat dan ampunan dari maksiat

4. Amalan Setelah Shalat
Abu Hurairah r.a meriwayatkan, bahwa beberapa orang miskin Muhajirin mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, “Orang yang memiliki harta yang banyak mendapatkan derajat yang tinggi, kenikmatan, dan kedudukan.”
“Kenapa?” tanya Rasulullah SAW.
“Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Mereka bersedekah sebagaimana dan memerdekakan budak, namun kami tidak mampu melakukan itu.”
“Maukah kalian kuajarkan sesuatu yang dengannya kalian dapat mencapai apa yang diperoleh generasi sebelum kalian, melampaui generasi sesudah kalian, dan tiada seorang pun yang lebih utama dari kalian kecuali orang yang melakukan seperti yang kalian lakukan?”
“Tentu, wahai Rasulullah!”
“Bacalah tasbih, takbir, dan tahmid setiap shalat sebanyak 33 kali.”
Suatu ketika beberapa orang miskin muhajirin itu kembali menemui Rasulullah seraya berkata, “Saudara-saudara kami dari kalangan berada mendengar apa yang kami lakukan, lalu mereka pun melakukan hal yang sama.”
Rasulullah SAW bersabda, “Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki.” (HR Muslim).
Amalah setelah shalat termasuk kesempurnaan shalat, penyebab diterimanya shalat, tanda cinta seseorang hamba kepada Tuhannya, dan keinginan untuk mendekat pada-Nya dengan dzikir dan pujian. Amalan setelah shalat juga berfungsi membenahi segala kekurangan yang terdapat dalam shalat, lahir maupun batin.

5. Bergegas berangkat shalat Jumat
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mandi pada hari Jumat seperti mandi junub, kemudian berangkat ke masjid, maka ia seperti bersedekah seekor unta. Orang yang berangkat pada waktu kedua, maka ia seperti bersedekah seekor sapi. Orang yang berangkat pada waktu ketiga, maka ia seperti bersedekah seekor domba yang bertanduk. Orang yang berangkat pada waktu keempat, ia seperti bersedekah seekor ayam. Dan orang yang berangkat waktu kelima., ia seperti bersedekah sebutir telur. Jika khatib naik mimbar, para malaikat pun datang untuk mendengarkan khotbah.” (HR Bukhari-Muslim).
Pada riwayat lain disebutkan, “Ketika tiba hari Jumat, malaikat berdiri di setiap pintu masjid untuk mencatat orang sesuai dengan kedatangannya satu persatu. Jika khatib naik mimbar, mereka menutup catatannya dan mendengarkan khotbah. Orang yang bersegera ke masjid bagaikan bersedekah seekor unta, orang yang datang setelahnya bagaikan bersedekah seekor sapi, kemudian orang yang datang setelahnya bagaikan bersedekah seekor domba, dan berikutnya seperti sedekah ayam dan telur.”
Sahal bin Abi Sahal, periwayat hadist ini menambahkan, “Orang yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk mendapatkan pahala Shalat.”
Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Orang yang mandi pada hari Jumat kemudian bergegas berangkat ke masjid dengan berjalan kaki, mengambil tempat yang dekat imam lalu mendengarkan dan tidak berbicara, maka setiap langkah kakinya ia mendapat pahala seperti pahala puasa dan qiyamul lail selama setahun.” (HR At-Tarmidzi).

Demikian tuntunan Rasulullah SAW tentang beberapa keutamaan shalat yang bisa kita dapatkan seperti pahala bersedekah. Mudah-mudah dapat membuat kita memperbaiki kualitas dan kuantitas shalat kita.

__perbanyaklah sedekah__

Monday, December 5, 2016

MANFAAT WUDHU UNTUK KESEHATAN


Wudhu menurut istilah diartikan sebagai kegiatan mensucikan diri (sebelum shalat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki menggunakan air suci dan mensucikan.
Jenis jenis air yang bisa disebut suci dan mensucikan adalah air hujan, air sumur, air laut, air sungai, air lelehan salju, air kolam.
Wudhu bukan hanya sebagai sarana menyucikan diri namun memiliki manfaat yang lebih luas. Manfaat yang diperoleh tidak hanya dilihat dari segi unsur spiritual/ keagamaan saja, sebagaimana yang telah diuraikan dalam artikel sebelumnya, namun wudhu juga bermanfaat secara universal sebagai berikut :
1. Jika dilihat secara keagamaan, wudhu yang paling utama adalah untuk menyucikan diri sebelum melakukan ibadah shalat dan membaca Al Quran. Selain itu membersihkan kotoran secara spiritual, bagian luar tubuh akan mengalami pembersihan dari kotoran dan debu yang menempel pada tubuh ketika beraktifitas.
2. Wudhu menjaga kesehatan tangan, tangan sebagai salah satu bagian tubuh yang harus dibersihkan ketika melakukan wudhu terdiri dari jari tangan, kuku, telapak tangan, bagian punggung tangan, pergelangan tangan, lengan bawah dan lengan atas.
Dengan membersihkan tangan secara menyeluruh melalui proses wudhu, maka kebersihan tangan kita akan terjaga melebihi manfaat dari mencuci tangan biasa. Meskipun tidak menggunakan sabun, namun beberapa jenis kuman yang menempel pada tangan akan bersih dan dapat hilang karena kita melakukan prosesi pencucian tangan dengan berulang-ulang.
3.Wudhu dapat menyegarkan tubuh, hal ini disebabkan oleh manfaat air yang mendinginkan dan dapat menyegarkan. Karena tubuh menjadi segar, rasa kantuk dan lelah jadi hilang, dan konsentrasi pikiran akan terjaga.
4. Wudhu bisa menjadi media relaksasi, tubuh kita yang terkena percikan air selain merasa segar akan merasakan kenyamanan dan rileks. Kondisi relaksasi ini juga memiliki manfaat yang sangat penting bagi tubuh, antara lain dapat menghilangkan stres dan beban pikiran, meningkatkan konsentrasi dan tidak gegabah.
Maka dari itu disarankan bagi kita untuk melakukan wudhu tidak hanya sebelum melakukan ibadah shalat, namun kapanpun juga ketika kita merasakan gejala yang membutuhkan proses relaksasi, insyaallah kita akan dapat dari manfaat wudhu.
5. Wudhu mampu menyegarkan wajah, sebagai salah satu bagian tubuh yang utama dalam penampilan kita adalah wajah, kondisi wajah yang kusam,kaku dan terlihat suram akan menyebabkan anda merasa tidak percaya diri dan mungkin dijauhi. Namun, untuk mencegahnya kita dapat mencerahkan wajah dengan melakukan wudhu.
Biasanya setelah melakukan wudhu, kondisi wajah akan menjadi cerah dan cemerlang. Karena kotoran wajah akan menjadi cerah dan cemerlang. Karena kotoran serta debu yang menempel di wajah dapat hilang sehingga menjadi lebih enak untuk dipandang.
Beberapa dokter kecantikan juga menyarankan menggunakan air wudhu sebagai salah satu media yang dapat meningkatkan kesehatan wajah. Kita bisa melakukan wudhu sebelum tidur, untuk menjaga kesehatan wajah kita dan mencegah menumpuknya bakteri pada wajah.
6. Wudhu dapat menjaga kehatan mulut, bagian tubuh yang ikut mengalami pembersihan adalah mulut, yaitu dengan berkumur. Berkumur menggunakan air segar dapat membantu menjaga kesehatan mulut kita. Beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari berkumur ketika melakukan wudhu antara lain membunuh kuman yang ada di mulut, mempercepat penyembuhan sariawan, dan mengurangi bau mulut.
7. Wudhu mampu menjaga kesehatan telinga, dengan melakukan pembersihan pada telinga ketika berwudhu kita akan mendapatkan telinga kita menjadi bersih dan tentunya dengan selalu menjaga kebersihan telinga maka kesehatan telingapun akan selalu terjaga, jenis radang radang telinga yang disebabkan oleh kotoran pada telinga akan mudah untuk dicegah.

Ternyata manfaat wudhu tidak hanya bisa kita peroleh dari segi spritual keagamaan saja, namun juga bermanfaat untuk kesehatan kita. Ayo kita biasakan selalu menjaga wudhu agar kita  bisa mendapat semua manfaat yang di berikan dari wudhu.
Dari segi spiritual keagamaan, manfaat wudhu bisa dibaca di sini :
http://islammenakjubkan.blogspot.co.id/2016/12/manfaat-wudhu.html

___semoga kita semua selalu diberikan kemudahan untuk melakukan kebaikan___

Sunday, December 4, 2016

SEDEKAH TANPA HARTA, "KOK BISA?"

Sedekah tidak selalu harus diidentikkan dengan harta, selama ini mungkin kita beranggapan bahwa hanya orang memiliki lebih harta saja yang bisa bersedekah, hanya orang-orang yang dikategorikan kaya saja yang bisa mendapat pahala sedekah. Namun ternyata tanpa menggunakah hartapun, kita bisa mendapat pahala sedekah, hal ini menunjukkan bahwa pahala sedekah tidak hanya bisa di nikmati oleh orang yang kaya. Ya, sedekah dengan kebaikan, sebagaimana telah diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :”semua kebaikan adalah sedekah”. (HR Muslim). Artinya, sedekah bisa dilakukan oleh semua orang tanpa terkecuali, baik kaya maupun miskin, besar maupun kecil. Kebaikan disini adalah semua perbuatan yang diridhai Allah SWT.

Yang dimaksud sedekah dalam hadis di atas bukan sedekah harta, karena sedekah harta mungkin hanya terbatas bagi orang yang punya saja. Adapun sedekah yang dianjurkan untuk dikeluarkan setiap hari oleh setiap orang adalah sedekah kebaikan dengan berbagai macam cara. Itulah sedekah yang lebih umum dan lebih luas daripada sedekah harta.

Maksud kebaikan itu sedekah adalah, bahwa paelakunya mendapatkan pahala seperti orang yang bersedekah dengan harta, sedangkan pahala kedua sedekah tersebut tergantung pada niat dan keikhlasan pelakunya kepada Allah.

Hikmah sedekah dengan kebaikan yang diwajibkan oleh Rasulullah SAW kepada seluruh persendian manusia, tanpak dalam mensyukuri Allah SWT atas segala nikmat yang diperoleh manusia dengan usaha. Secara khusus Rasulullah SAW menyebut persendian, karena sendilah yang bertugas menggerakkan seluruh aktivitas manusia.

Sedekah dengan kebaikan diisyaratkan untuk membebaskan manusia dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda :”Allah SWT menciptakan setiap anak Adam dari 360 persendian. Barangsiapa yang bertakbir kepada Allah, memuji, bertahlil, bertasbih, dan beristigfar kepada Allah SWT, menyingkirkan batu dari jalan yang dilalui orang, mengajak pada kebaikan, atau mencegah kemungkaran sejumlah 360, maka hari itu ia berjalan menjauhkan dirinya dari neraka”. (HR Muslim).

Al Quran menjelaskan bahwa sedekah dengan kebaikan mempunyai fungsi yang sama dengan sedekah harta dalam menyucikan jiwa dan menyatukan hati. Bahkan bersedekah dengan perkataan yang baik kepada orang miskin lebih baik daripada memberikan harta yang dibarengi dengan hinaan. Allah SWT berfirman :”Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima)” (QS. Al Baqarah, 2:263).
Sedekah harta yang disertai perkataan yang menyakitkan tidak akan ada gunanya. Perkataan yang baik dan sikap yang ramah jauh lebih baik dari itu. Perkataan yang baik akan menghilangkan luka dihati dan mengisinya dengan kerelaan dan keceriaan. Pemberian maaf dapat menghilangkan kedengkian hati dan menggantinya dengan persaudaraan dan persahabatan. Dalam konteks seperti ini, perkataan baik dan pemberian maaf dapat mewujudkan tujuan utama sedekah, yaitu menyucikan jiwa dan menyatukan hati.

Berkaitan dengan sedekah kebaikan ini Rasulullah SAW bersabda :”hendaklah setiap jiwa bersedekah setiap hari terhadap dirinya, mulai dari terbitnya matahari” seorang sahabat bertanya, “Rasulullah, bagaimana mungkin bersedekah, aku tidak punya apa apa?”. Rasulullah SAW menjawab :”diantara pintu sedekah adalah takbir, tasbih, tahmid, tahlil, istigfar, mengajak pada kebaikan, mencegah kemungkaran, menyingkirkan duri, tulang, dan batu dari jalanan yang dilalui orang, menuntun orang tuna netra, mengeraskan suara di depan orang tuna rungu, semua itu adalah pintu sedekah bagimu terhadap dirimu”. (HR Ahmad).

Sedekah kebaikan berbeda dengan sedekah harta, karena sedekah kebaikan bukan hanya diberikan kepada orang miskin, tetapi kepada semua orang, baik kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, baik maupun jahat. Bersedekah dengan kebaikan tidak terbatas pada seseorang atau suatu kaum saja.
Dengan demikian, sedekah kebaikan tidak bisa menyempurnakan sedekah sunah yang bisa berperan sebagai pengganti sedekah wajib. Sedekah kebaikan dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas kesehatan yang diberikan, sedangkan sedekah harta sebentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas harta yang dikaruniakan.


___mari berburu pahala___

Friday, December 2, 2016

MANFAAT WUDHU

Berwudhu ternyata tidak hanya menjadi kewajiban sebagai syarat sah nya shalat, tetapi juga terdapat banyak manfaat yang bisa kita dapat dengan berwudhu. Berikut beberapa manfaat berwudhu akan kita dapat,
1.  Wudhu dapat Menghapus dosa
Abu Hurairah ra.berkata, bahwa Rasulullah SAW, “maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang dengannya Allah SWT akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat?”. Para sahabat pun menjawabnya, “tentu wahai Rasulullah SAW.” Kemudian Rasulullah SAW menjawa, “menyempurnakan wudhu dalam keadaan tidak disukai (seperti cuaca sangat dingin), memperbanyak langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah shalat, dan itulah ribath.” (HR Muslim)
Ketika Utsman bin Affan berwudhu bersama Rasulullah SAW, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini lalu shalat dua rakaat tanpa berbicara sesuatu terhadap diri sendiri dalam dua rakaat itu maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Muslim)
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, maka tatkala ia membasuh wajahnya keluarlah dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan dengan air itu atau dengan tetesan terakhirnya. Apabila ia membasuh dua tangannya maka akan keluar seluruh dosa yang dilakukan tangannya bersamaan dengan air itu atau tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh dua kakinya maka keluarlah seluruh dosa yang telah dilangkahkan oleh kakinya bersama air atau tetesannya yang terakhir sehingga dia selesai wudhu dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.”
Hadist lain menyebutkan, Uqbah bin Amir ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “tidaklah seseorang berwudhu lalu membaguskan wudhunya dan shalat dua rakaat, hati dan wajahnya khuyu’ pada dua rakaat itu kecuali wajib baginya surga

2. Anggota tubuh yang terbasuh air wudhu akan bercahaya di hari kiamat
Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW, hadist pertama diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah bersabda,  “Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin (wajahnya bercahaya dan badannya bersinar) karena bekas berwudhu, maka barangsiapa mampu untuk memanjangkan ghurran hendaklah melakukannya.” (HR Bukhari Muslim)
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Muka dan tangan kalian nanti di hari kiamat berkilauan berkas dari wudhu.” (HR Muslim)
Rasulullah bersabda, “Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu mereka.” (HR Muslim)

3. Malaikat akan mendoakan orang yang tidur dalam keadaan berwudhu.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap, ‘Ya Allah ampunilah hamba-Mu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci.” (HR Ibnu Hibbah dari Umar ra)
Selain itu Umar bin Harits berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu, maka apabila mati di saat tidur maka matinya dalam keadaan syahid di sisi Allah SWT.” Maksudnya orang yang berwudhu sebelum tidur akan memperoleh posisi yang tinggi di sisi Allah SWT.

4. Wudhu dapat menjadikan berkah terhadap makanan
Rasulullah SAW bersabda, “Keberkahan makanan adalah dengan wudhu sebelum dan sesudahnya.” (HR Abu Dawud)

Setelah mengetahui banyaknya manfaat yang diperoleh dari air wudhu, semoga kita senantiasa selalu istiqomah untuk menjaga wudhu sepanjang hari dan memelihara kebersihan hati, jiwa, lisan dari berbagai penyakit yang dapat menodai iman kita. Dan semoga kita semua kelak termasuk orang orang yang mendapat syafaat air wudhu.

Diantara keutamaan keutamaan wudhu di atas, banyak pula penelitian yang membuktikan bahwa wudhu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kita, manfaat wudhu untuk kesehatan akan saya uraikan di kesempatan selanjutnya.



____Wudhu menyucikan jiwa dan hati kita____

KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN

Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa membaca satu huruf dalam kitab Allah maka ia mendapatkan satu kebaikan. Satu kebaikan berlipat sepuluh kali. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi Sali satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf’” .(HR At-Tirmidzi)
Membaca Al-Quran termasuk dzikir yang paling baik. Al-Quran adalah kitab Allah yang tidak memuat sedikitpun kebatilan. Siapa yang berkata berdasarkan Al-Quran pasti ia benar. Siapa yang menghukum dengan landasan Al-Quran, ia pasti adil. Siapa yang berdoa dengan Al-Quran, ia pasti diberi petunjuk pada jalan yang lurus.
Rasulullah mengumpamakan orang yang meninggalkan Al-Quran, tidak memahami kandungan Al-Quran sedikit pun, dan tidak menerangi hatinya dengan Al-Quran, bagaikan rumah yang runtuh. Rasulullah SAW bersabda :”Sungguh, orang yang dalam hatinya tidak terbesit secuil pun dari Al-Quran bagaikan rumah yang runtuh”. (HR At-Tirmidzi)
Membaca Al-Quran akan memberikan syafaat bagi kita di hari kiamat. Rasulullah bersabda : “Bacalah oleh kalian Al-Quran. Karena ia (Al-Quran) akan datang pada hari kiamat kelak sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang membacanya.” (HR Muslim)
Al Quran juga sangat dianjurkan diperdengarkan untuk janin yang ada di dalam kandungan. lebih lebih dibacakan langsung oleh ibu dari janin tersebut. bacaan Al Quran akan menstimulasi kecerdasan otak janin yang masih bisa berkembang selama masa pertumbuhan di dalam kandungan. pada dasarnya janin yang menginjak usia 6 bulan akan memulai fase pembelajaran pertama di dalam kandungan. untuk itu dalam masa-masa tersebut janin akan mendengar dengan jelas setiap suara yang diperdengarkan. Bahkan pada usia tersebut janin juga akan memberikan respons terhadap apapun yang diperdengarkan. Jika selama ini kita mengetahui bahwa memperdengarkan musik klasik seperti mozart dapat memberikan peningkatan kecerdasan janin, satu hal yang perlu kita ketahui bahwa membaca Al Quran pun juga dapat meningkatkan kecerdasan otak janin jauh lebih baik lagi.
Anak-anak yang terbiasa mendengarkan bacaan Al Quran akan memiliki daya ingat yang tinggi. Ingatan yang tajam menjadikan anak ini mudak untuk menghafal, terutama hafalan Al Quran. Selain kecerdasan dalam hal hafalan, anak-anak yang terbiasa diperdengarkan bacaan Al Quran semenjak di dalam kandungan juga akan memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi.

Subhanallah, itu hanyalah sebagian kecil keutamaan membaca Al-Quran dari begitu banyak keutamaan lainnya yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk kita. Ayo lebih dekatkan diri kita kepada Allah SWT dengan cara selalu melafalkan firman-firmannya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang akan mendapat syafaat dari AL-Quran di hari akhir nanti.


_____membaca Al Quran membuat hati tenang_____

Thursday, December 1, 2016

MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.


Perayaan Maulid Nabi di Indonesia
Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan tradisi yang berbeda di setiap daerah. Di daerah Solo dan Yogyakarta, perayaan Maulid Nabi dilakukan pihak keraton dalam bentuk tradisi grebek maulud. Pihak keraton membagi-bagikan gunungan yang berisi berbagai jenis hasil bumi dan jajanan pasar kepada masyarakat. Di Mojokerto, tradisi Keresan identik dengan perayaan Maulid Nabi. Dalam tradisi Keresan, warga masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan aneka hasil bumi yang diikat di atas pohon keres. Pohon keres yang lebat dengan aneka hasil bumi ini adalah simbol kelahiran Nabi Muhammad yang membawa berkah bagi umat Islam di seluruh dunia.
Lain halnya dengan daerah Banten, masyarakat setempat merayakan Maulid Nabi dengan acara ngeropok (rebutan) Panjang Maulud. Dalam acara ini, puluhan kendaraan dan gerobak hias yang diisi berbagai makanan, hasil bumi, pakaian dan barang lainnya diarak keliling kota dan kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Menurut sejarah ada dua pendapat yang menengarai awal munculnya tradisi Maulid. 
Pertama, tradisi Maulid pertama kali diadakan oleh khalifah Mu’iz li Dinillah, salah seorang khalifah dinasti Fathimiyyah di Mesir yang hidup pada tahun 341 Hijriyah. 
Kemudian, perayaan Maulid dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali marak pada masa Amir liAhkamillah tahun 524 H. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Al-Sakhawi (w. 902 H), walau dia tidak mencantumkan dengan jelas tentang siapa yang memprakarsai peringatan Maulid saat itu. 
Kedua, Maulid diadakan oleh khalifah Mudhaffar Abu Said pada tahun 630H yang mengadakan acara Maulid besar-besaran. Saat itu, Mudhaffar sedang berpikir tentang cara bagaimana negerinya bisa selamat dari kekejaman Temujin yang dikenal dengan nama Jengiz Khan (1167-1227 M.) dari Mongol.  Jengiz Khan, seorang raja Mongol yang naik tahta ketika berusia 13 tahun dan mampu mengadakan konfederasi tokoh-tokohagama, berambisi menguasai dunia. Untuk menghadapi ancaman Jengiz Khan itu Mudhaffar mengadakan acara Maulid. Tidak tanggung-tanggung, dia mengadakan acara Maulid selama 7 hari 7 malam. Dalam acara Maulid itu ada 5.000 ekor kambing, 10.000 ekor ayam, 100.000 keju dan 30.000 piring makanan. Acara ini menghabiskan 300.000 dinar uang emas.Kemudian, dalam acara itu Mudhaffar mengundang para orator untuk menghidupkan nadi heroisme Muslimin.
Hasilnya, semangat heroisme Muslimin saat itu dapat dikobarkan dansiap menjadi benteng kokoh Islam . 
Sejatinya, dua pendapat di atas sama-sama benar. 
Alasannya, karena peringatan Maulid tidak pernah ada sebelum abad ketiga dan diadakan pertama kali oleh Mu’iz li Dinillah, dan ini hanya bertempat di Kairo dan masih belum tercium ke lain daerah. Sedangkan Mudhaffar adalah orang pertama yang memperingati Maulid di Irbil, yang dari Mudhaffar inilah peringatan Maulid mendunia. 

Hikmah Maulid Nabi Muhammad
Hal baru yang tidak ada di masa para pendahulu (salaf salih) tidak bisa diklaim sebagai bid’ah sesat secara keseluruhan. Bila demikian, maka banyak sekali tradisi-tradisi yang memiliki tendensi hukum syara sebab dicakup oleh kaidah universal diklaim sebagai bid’ah sesat. 
Tentang bid’ah, Imam Syafi’i, Izzuddin bin Abdissalam, Imam Nawawi dan banyak imam lain mengatakan bahwa bid’ah diklasifikasi menjadi lima. Ada wajibah, mandubah, makruhah, mubahah dan muharramah. Termasuk tradisi peringatan Maulid. Ulama sepakat bahwa tradisi Maulid bukan sunnah. Demikian ini telah ditegaskan Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki. Menurutnya, tradisi Maulid adalah bid’ah yang hasanah (mandubah). Beliau mengatakan, tradisi Maulid dinilai bid’ah dilihat dari sisi berkumpul bersama-sama dan dinilai hasanah karena memiliki tendensi-tendensi hukum syara dalam entri-entri kegiatan di dalamnya. Di dalam peringatan Maulid terdapat dzikir, shalawat, memuliakan Nabi dan sedekah, yang kesemuanya dianjurkan oleh syara. 
Pendapat lain juga dijelaskan oleh Abu Bakar Sayyid Bakri ibn Sayid Muhammad Syathaal-Dimyathi. Beliau mengutip banyak pendapat yang sepakat atas hukum bid’ah hasanahnya memperingati Maulid, diantaranya, pendapat Imam Suyuthi, Imam as-Subki, Ahmad bin Zaini Dahlan dan Imam Abu Syamah.Abu Syamah mengatakan memperingati Maulid adalah paling baiknya bid’ah. 
Perayaan Maulid itu, di samping juga sebagai momen bersedekah, sebagai bukti akan kebahagiaan dan kecintaan Muslimin kepada Nabi Muhammad saw. 
Untuk hal ini, ada baiknya dikutip pendapat Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah mengatakan Muslimin yang memperingati Maulid atas niat yang tulus dan atas dasar cinta kepada Nabi Muhammad saw, maka akan mendapat pahala, bukan atas bid’ahnya.
Oleh karena itu, pada saat yang sama Ibnu Taimiyah memberikan solusi agar bid’ah yang terjadi dalam peringatan Maulid diganti dengan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan syara. Jadinya, peringatan Maulid akan mendapatkan pahala penuh. 

Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini jatuh pada hari Senin tanggal 12 Desember 2016

__Perbanyaklah melafalkan shalawat sebagai bentuk cinta kita terhadap Rasulullah SWT__

Wednesday, November 30, 2016

KEUTAMAAN DZIKIR

Dalam Al Quran Allah SWT berfirman : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)”. (QS Al-Ankabut, 29:45). Artinya, mengingat Allah dengan mendirikan shalat dan membaca Al-Quran lebih utama daripada ibadah lainnya.
Allah mengistimewakan dan mengingat orang yang senantiasa berdzikir kepada-Nya. Dengan mengingat hamba-Nya berarti Allah SWT telah melimpahkan seluruh rahmat, ampunan dan pahala yang besar. Allah SWT berfirman : “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS Al-Baqarah, 2:152)
Rasulullah SAW mengumpamakan orang yang berzikir ibarat orang hidup dan orang yang tidak berzikir ibarat orang mati, yang diriwayatkan dalam sabdanya : “Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dengan orang yang tidak mengingat Tuhannya bagaikan orang hidu pdan orang mati”. (HR Bukhari-Muslim)

Di antara sabda Rasulullah SAW yang mengungkapkan keutaman berdzikir adalah : ”Bukankah aku telah memberitahukan kalian amalan yang paling baik dan paling suci di sisi Sang Penguasa, yang akan mengangkat derajadmu, dan lebih baik daripada memberi emas dan perak, dan lebih baik dari bertempur melawan musuh, kemudian kalian saling menebas lehernya? Yaitu zikir kepada Allah SWT”. (HR Ahmad)
Rasulullah juga pernah bersabda :”Barangsiapa membaca ‘ la-ilaha illa Allah wahdahu la syarika lah lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa ala kulli syain qadir’ sehari 100 kali, maka baginya pahala memerdekakan sepuluh budak, akan dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dan terjaga dari setan mulai dari itu hingga petang. Tidak ada orang yang meraih keutamaan yang melebihinya, kecuali orang yang mengamalkan lebih dari itu.” (HR Bukhari-Muslim)
“Barangsiapa mengucapkan ‘subhanallah wa bihamdihi’ 100 kali setiap hari, maka dosanya dihapus, meskipun sebanyak buih di laut.”  (HR Bukhari-Muslim)

Selain dari itu, dzikir juga bisa menjadikan sedekah untuk kita, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Bukankah Allah SWT telah menjadikan bagimu sesuatu yang dapat kamu sedekahkan? Sungguh, setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah...” (HR Muslim)
Abu Dzar meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :”Hendaklah setiap jiwa setiap hari bersedekah terhadap dirinya, mulai dari terbit matahari.” (HR Ahmad)
Kemudian Abu Dzar bertanya, “Rasulullah, bagaimana mungkin aku bersedekah, sedang aku tidak punya apa-apa?”. Rasulullah SAW berkata :”Di antara pintu sedekah adalah takbir, tasbih, tahmid, tahlil, dan beristighfar kepada Allah...” (HR Ahmad)

Dzikir tidak selalu bisa kita lafalkan di tempat ibadah, namun kita bisa melafalkannya dimana saja, di tempat umum, di tempat kita bekerja, dimana pun kita berada kita bisa melafalkan dzikir, ternyata banyak tempat kita untuk mendapat pahala dzikir. Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang cinta terhadap dzikir.
_______________________ayo perbanyak dzikir_______________________

Tuesday, November 29, 2016

HIKMAH GERAKAN SHALAT UNTUK KESEHATAN


Sholat dengan berdiri
Berdiri bagi yang mampu pada waktu shalat mengandung hikmah yang luar biasa, yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.
Takbiratulihram
Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Rukuk
Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sum sum tulang belakang. Kelenturan saraf memori juga dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.
Iktidal
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Sujud
Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak, dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga dapat meminimalkan resiko terkena jantung koroner.
Duduk antara dua sujud
Cara duduk diantara dua sujud dapat menyeimbangkan saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf dibagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostas, sulit buang air kecil, dan hernia.
Duduk tasyahud awal
Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.
Duduk tasyahud akhir
Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat.
Salam
Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saray paru-paru dan jantung.
Subhanallah, Allah mahahikmah, segala yang diperintahkan-Nya memberikan manfaat yang luar biasa bagi hamba-Nya. Semakin banyak shalat yang dikerjakan, semakin banyak hikmah yang diperoleh untuk tubuh kita.

_______________________ayo perbaiki shalat kita_______________________