Tuesday, December 13, 2016

LARANGAN MUSLIM MENGUCAPKAN "SELAMAT NATAL"

Menjelang akhir Desember, banyak muslim bertanya tentang hukum mengucapkan selamat natal. Tidak sedikit umat muslim yang kemudian mengucapkan selamat natal dengan berbagai alasan.
Sebagian orang menganggap ucapan semacam itu tidaklah bermasalah, apalagi yang berpendapat demikian adalah orang kafir. Namun hal ini menjadi masalah yang besar ketika seorang muslim mengucapkan ucapan selamat natal.

Ada juga sebagian diantara kaum muslim berpendapat sama dengan orang kafir dengan alasan toleransi dalam beragama. Bentuk toleransi bisa dengan cara membiarkan saja mereka berhari raya tanpa turut serta dalam acara mereka, termasuk tidak perlu mengucapkan selamat natal. Jika mereka tidak menghargai aturan dalam agama kita yang melarang mengucapkan selamat natal, berarti siapa yang tidak toleransi dalam beragama!?

Islam mengajarkan kemuliaan dan akhlak terpuji, tidak hanya perlakuan baik terhadap sesama muslim, namun juga kepada orang kafir. Bahkan seorang muslim dianjurkan berbuat baik kepada orang-orang kafir, selama orang-orang kafir tidak memerangi kaum muslim.

Allah SWT berfirman, “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS Al Mumtahanah 60:8)
Namun hal itu dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menggeneralisir sikap baik yang dilakukan oleh seorang muslim kepada orang-orang kafir. Sebagian orang menganggap bahwa mengucapkan ucapan selamat hari natal merupakan suatu bentuk perbuatan baik kepada orang-orang nasrani.
Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa perayaan bagi kaum muslim hanya ada dua, yaitu idul fitri dan idul adha.

Anas bin Malik ra. Berkata, “Ketika Rasulullah datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang senang dan bermain main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya kurban (Idul Adha) dan hari raya Idul Fitri .” (HR Ahmad).
Sebagai muslim yang taat, cukuplah petunjuk Rasulullah SAW sebaik-baik petunjuk.

Ketika kita mengucapkan selamat atas sesuatu, pada hakikatnya kita memberikan suatu ucapan penghargaan. Begitu juga dengan seorang muslim mengucapkan selamat natal kepada seorang nasrani seakan-akan orang yang mengucapkannya menyematkan kalimat setuju akan kekufuran mereka. Karena mereka menganggap bahwa hari natal adalah kelahiran tuhan mereka, dan mereka menganggap bahwa Nabi Isa As. Adalah tuhan mereka. Bukankan hal itu merupakan kekufuran yang sangat nyata. Allah berfirman, “Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku.” (QS Al Kafirun 109:6)

Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nasrani dalam salam (ucapan selamat).” (HR Muslim). Ucapan selamat natal termasuk di dalam larangan hadist ini.
Tidak asing lagi bahwa sebagian kaum muslim turut berpartisipasi dalam perayaan natal. Kita lihat ketika di pasar, di jalan dan pusat perbelanjaan, sebagian kaum muslim ada yang berpakaian dengan pakaian khas perayaan natal.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan abu Dawud)

Dr. Zakir Naik menjelaskan hakikat dibalik ucapat selamat hari natal. “Ketika anda mengucapkan natal, sebenarnya anda telah melakukan pengakuan (naudzubillah) bahwa Allah SWT telah melahirkan seorang anak pada 25 Desember. Biarkan kami mengoreksi mereka ketika anda mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani. Anda memberikan pengakuan. Anda memberikan kesaksian bahwa Allah SWT melahirkan seorang anak pada 25 Desember.”

Meskipun ucapan selamat natal hanyalah sebuah ucapan yang ringan, namun menjadi masalah yang berat dalam hal aqidah. Terlebih lagi, jika ada di antara kaum muslimin yang membantu perayaan natal, misalnya dengan membantu menyebarkan ucapan selamat hari natal, atau yang lebih parah lagi memakai pakaian khas acara natal.
Allah berfirman, “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya” (QS Al Maidah 5:2)

Sikap toleransi beragama sangat dibutuhkan di setiap kehidupan, dengan menghargai kita sebagai umat muslim untuk tidak memberikan ucapan selamat hari natal kepada mereka, hal itu bisa diartikan bahwa mereka telah menunjukkan sikap toleransi kepada kita.


 __Toleransi itu Bagiku Agamaku Bagimu Agamamu__

No comments:

Post a Comment