Saturday, October 19, 2019

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMAMD SAW


Maulid Nabi Muhammad Saw adalah momentum umat muslim untuk meneladani kisah hidup Rasulullah Saw. Menurut kalender Islam, Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal, bulan ini adalah bulan ketiga yang terdiri dari 30 hari. Bulan ini merupakan bulan yang sangat istemewa karena pada bulan tersebut dilahirkan manusia terbaik utusan Allah yang mulia. Hari senin 12 Rabiul Awal 576 M, tepatnya 1400 abad yang lalu, baginda Nabi Muhammad Saw dilahirkan dari pasangan Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah RA.

Peringatan Maulid nabi di Indonesia sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak masa kemerdekaan. Setiap tahun hari kelahirannya dirayakan oleh muslim di seluruh pelosok Indonesia.

Ada perbedaan pendapat tentang peringatan Maulid nabi Muhammad SAW,
Al Imam Al-Suyuti dari kalangan ulama' Syafi'iyyah mengatakan :
"Perayaan maulid termsuk bid'ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajad Nabi Saw dan menampakan kegembiraan dengan waktu dilahirnkannya Rasulullah Saw"

Dalam kesempatan lain beliau mengatakan :
"Sunah bagi kami untuk memperlihatkan rasa syukur dengan cara memperingati maulid Rasulullah Saw, berkumpul, membagikan makanan dan beberapa hal lain dari berbagai macam bentuk ibadah dan luapan kegembiraan".

Dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu 'Abidin mengatakan :
"Ketahuilah bahwa salah satu bid'ah yang terpujji adalah perayaan maulid Nabi pada bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad Saw."

Al Imam Ibnu al-Haj ulama' dari kalangan madzhab Maliki mengatakan :
"Tidaklah suatu rumah atau tempat yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi Saw, kecuali malaikat mengelilingi penghuni tempat tersebut dan Allah memberi mereka limpahan rahmat dan keridloan."

Al Imam Ibnu Taimiyyah dari kalangan madzhab Hanbali mengatakan :
"Mengagungkan maulid Nabi Saw dan menjadikannya hari raya telah dilakukan oleh sebagian manusia dan mereka mendapat pahala besar atas tradisi tersebut, karena niat baiknya dan karena telah mengagungkan Rasulullah Saw."

Dari beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi merayakan maulid Nabi Saw merupakan bid'ah yang baik (disunnahkan), meski tidak pernah dilakukan pada zaman Nabi Saw, karena di dalamnya terdapat sisi mengagungkan dan kecinataan kepada Rasulullah Saw.

Menurut Ustadz kenamaan Indonesia, Ustadz Abdus Somad dalam ceramahnya menjelaskan terkait hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Dalam ceramahnya beliau memaparkan beberapa Alhadist serta pendapat ulama besar mengenai dasar diperbolehkannya Maulid Nabi Muhammad Saw.
"Manfaat positif peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw salah satunya adalah orang-orang akan bersilaturahmi satu sama lain. Bukan setahun sekali, melainkan setiap minggu dihari Senin," ungkap Ustadz Abdus Somad.
Beliau menjelaskan, Rasulullah Saw pernah ditanya mengapa melaksanakan puasa hari Senin. Salah satunya adalah Rasulullah Saw ternyata mengenang hari lahirnya sendiri. Ustadz Abdus Somad mengutip salah satu hadist Rasulullah Saw menjawab ,"Pada hari ini aku dilahirkan dan hari ini aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Alquran] kepadaku)." (HR Muslim)

Pendapat lain yang dijelaskan Ustadz Abdus Somad berasal dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani:
"Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat dari seorangpun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya. Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghidnari yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid'ah hasanah."

Ustadz Abdus Somad sering mengatakan bahwa untuk menghadapi perbedaan yang kecil sebenarnya sangat mudah, jika kita setuju maka laksanakan, akan tetapi jika tidak setuju maka jangan kita menghina dan mencaci orang yang berbeda pendapatnya. karena masing masing pendapat sudah tentu memiliki dalil-dalil dan hujahnya masing-masing.

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment