Saturday, October 19, 2019

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMAMD SAW


Maulid Nabi Muhammad Saw adalah momentum umat muslim untuk meneladani kisah hidup Rasulullah Saw. Menurut kalender Islam, Maulid Nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal, bulan ini adalah bulan ketiga yang terdiri dari 30 hari. Bulan ini merupakan bulan yang sangat istemewa karena pada bulan tersebut dilahirkan manusia terbaik utusan Allah yang mulia. Hari senin 12 Rabiul Awal 576 M, tepatnya 1400 abad yang lalu, baginda Nabi Muhammad Saw dilahirkan dari pasangan Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah RA.

Peringatan Maulid nabi di Indonesia sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak masa kemerdekaan. Setiap tahun hari kelahirannya dirayakan oleh muslim di seluruh pelosok Indonesia.

Ada perbedaan pendapat tentang peringatan Maulid nabi Muhammad SAW,
Al Imam Al-Suyuti dari kalangan ulama' Syafi'iyyah mengatakan :
"Perayaan maulid termsuk bid'ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajad Nabi Saw dan menampakan kegembiraan dengan waktu dilahirnkannya Rasulullah Saw"

Dalam kesempatan lain beliau mengatakan :
"Sunah bagi kami untuk memperlihatkan rasa syukur dengan cara memperingati maulid Rasulullah Saw, berkumpul, membagikan makanan dan beberapa hal lain dari berbagai macam bentuk ibadah dan luapan kegembiraan".

Dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu 'Abidin mengatakan :
"Ketahuilah bahwa salah satu bid'ah yang terpujji adalah perayaan maulid Nabi pada bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad Saw."

Al Imam Ibnu al-Haj ulama' dari kalangan madzhab Maliki mengatakan :
"Tidaklah suatu rumah atau tempat yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi Saw, kecuali malaikat mengelilingi penghuni tempat tersebut dan Allah memberi mereka limpahan rahmat dan keridloan."

Al Imam Ibnu Taimiyyah dari kalangan madzhab Hanbali mengatakan :
"Mengagungkan maulid Nabi Saw dan menjadikannya hari raya telah dilakukan oleh sebagian manusia dan mereka mendapat pahala besar atas tradisi tersebut, karena niat baiknya dan karena telah mengagungkan Rasulullah Saw."

Dari beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi merayakan maulid Nabi Saw merupakan bid'ah yang baik (disunnahkan), meski tidak pernah dilakukan pada zaman Nabi Saw, karena di dalamnya terdapat sisi mengagungkan dan kecinataan kepada Rasulullah Saw.

Menurut Ustadz kenamaan Indonesia, Ustadz Abdus Somad dalam ceramahnya menjelaskan terkait hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Dalam ceramahnya beliau memaparkan beberapa Alhadist serta pendapat ulama besar mengenai dasar diperbolehkannya Maulid Nabi Muhammad Saw.
"Manfaat positif peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw salah satunya adalah orang-orang akan bersilaturahmi satu sama lain. Bukan setahun sekali, melainkan setiap minggu dihari Senin," ungkap Ustadz Abdus Somad.
Beliau menjelaskan, Rasulullah Saw pernah ditanya mengapa melaksanakan puasa hari Senin. Salah satunya adalah Rasulullah Saw ternyata mengenang hari lahirnya sendiri. Ustadz Abdus Somad mengutip salah satu hadist Rasulullah Saw menjawab ,"Pada hari ini aku dilahirkan dan hari ini aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Alquran] kepadaku)." (HR Muslim)

Pendapat lain yang dijelaskan Ustadz Abdus Somad berasal dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani:
"Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat dari seorangpun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya. Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghidnari yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid'ah hasanah."

Ustadz Abdus Somad sering mengatakan bahwa untuk menghadapi perbedaan yang kecil sebenarnya sangat mudah, jika kita setuju maka laksanakan, akan tetapi jika tidak setuju maka jangan kita menghina dan mencaci orang yang berbeda pendapatnya. karena masing masing pendapat sudah tentu memiliki dalil-dalil dan hujahnya masing-masing.

Wallahua'lam.

Thursday, January 5, 2017

KEWAJIBAN SHALAT BERJAMAAH

Memeluk agama Islam berarti sudah tahu bahwa Hadits dan Al-Qur’an merupakan dua hal yang dijadikan pegangan hidup dan dari situ jugalah kita yang ingin tahu tentang wajib atau sunnahnya shalat berjama’ah di Masjid bagi laki-laki bisa mendapatkan jawaban. Shalat adalah ibadah yang diwajibkan kepada setiap umat Islam dan shalat berjama’ah itu hukumnya wajib bagi laki-laki. Berikut inilah beberapa buktinya;
1. Allah yang langsung memerintahkan dalam al-Quran agar shalat berjamaah.
Allah SWT berfirman, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk”. (Al-Baqarah: 43)
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata; "makna firman Allah “rukuklah beserta orang-orang yang rukuk, faidahnya yaitu tidaklah dilakukan kecuali bersama jamaah yang shalat dan bersama-sama.”

2.Saat-saat perang berkecamuk, tetap diperintahkan shalat berjamaah. Maka apalagi suasana aman dan tentram. Dan ini perintah langsung dari Allah dalam al-Quran.

Allah SWT berfirman, “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan  satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu.” (An-Nisa’ 102)

Ibnu Mundzir rahimahullah berkata, “pada perintah Allah untuk tetap menegakkan shalat jamaah ketika takut (perang) adalah dalil bahwa shalat berjamaah ketika kondisi aman lebih wajib lagi”.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan,“Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa shalat berjamaah hukumnya fardhu ain bukan hanya sunnah atau fardhu kifayah,  Seandainya hukumnya sunnah tentu keadaan takut dari musuh adalah udzur yang utama. Juga bukan fardhu kifayah karena Alloh menggugurkan kewajiban berjamaah atas rombongan kedua dengan telah berjamaahnya rombongan pertama… dan Allah tidak memberi keringanan bagi mereka untuk meninggalkan shalat berjamaah dalam keadaan ketakutan (perang).“

3.Orang buta yang tidak ada penuntut ke masjid tetap di perintahkan shalat berjamaah ke masjid jika mendengar adzan, maka bagaimana yang matanya sehat?
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, “Seorang buta pernah menemui Rasulullah SAW dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah SAW untuk shalat di rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).” (HR Muslim)

Dalam hadits yang lain yaitu, Ibnu Ummi Maktum (ia buta matanya). Dia berkata,“Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut”. (HR Abu Daud)

4.Wajib shalat berjamaah di masjid jika mendengar adzan
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Barangsiapa yang mendengar adzan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada uzur.” (HR Abu Daud)

5.Rasulullah SAW memberikan ancaman kepada laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid dengan membakar rumah mereka.
Rasulullah SAW bersabda,“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR Bukhari)
Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,“keinginan beliau (membakar rumah) orang yang tidak ikut shalat berjamaah di masjid merupakan dalil yang sangat jelas akan wajib ainnya shalat berjamaah di masjid”.

6. Tidak shalat berjamaah di masjid di anggap “munafik” oleh para sahabat.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu dia berkata:“Menurut pendapat kami (para sahabat), tidaklah seseorang itu tidak hadir shalat jamaah, melainkan dia seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya. Sungguh dahulu seseorang dari kami harus dipapah di antara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada.” (HR Muslim)

7.shalat berjamaah mendapat pahala lebih banyak
Dalam satu riwayat 27 kali lebih banyak
Rasulullah SAW bersabda,“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR Bukhari)

diriwayat yang lain 25 kali lebih banyak:
Rasulullah SAW bersabda,“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 25 derajat.” (HR Muslim)

Banyak kompromi hadits mengenai perbedaan jumlah bilangan ini. Salah satunya adalah “mafhum adad” yaitu penyebutan bilangan tidak membatasi.

8.Kutamaan shalat berjamaah yang banyak
Rasulullah SAW bersabda,“Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat setengah malam. Barang siapa shalat isya dan subuh dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam penuh.”

9.Tidak shalat berjamaah akan dikuasai oleh setan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).” (HR Abu Daud)

10.Amal yang pertama kali dihisab adalah shalat, jika baik maka seluruh amal baik dan sebaliknya, apakah kita pilih shalat yang sekedarnya saja atau meraih pahala tinggi dengan shalat berjamaah?

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya. Rabb kita Jalla wa ‘Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -padahal Dia lebih mengetahui, “Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?” Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allah berfirman, “Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah?” Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya.” Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.” (HR Abu Daud)

   sumber : www.muslimafiyah.com


_Ingin Mulia? Ayo SHalat Jamaah di Masjid_

Monday, January 2, 2017

WAJIB SETIAP MUSLIM MENUNTUT ILMU

Hukum menuntut ilmu menurut islam adalah wajib "Tapi tidak wajib pintar" yang wajib hanya menuntutnya saja, seandanya pintar hukumnya di fardukan, maka akan menjadi tidak adil, karena ketika tidak pintar akan berdosa. (pintar dalam arti lebih dari pada sekadar bisa), sama halnya dengan ikhtiar (berusaha) hukumnya wajib tapi tidak di fardukan untuk kaya kalau di fardukan kaya kasihan yang miskin (berdosa). Berarti intinya adalah mau pintar atau kaya yang penting berusaha lillahi ta’ala.

Menuntut Ilmu menurut Islam hukumnya adalah Fardhu ‘Ain wajib bagi islam laki-laki maupun islam perempuan, kenapa? agar mereka tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan, disamping wajib menurut perintahnya Allah dan Rasulnya juga agar mampuh menjalankan perintahnya dan meninggalkan laranganya itulah intisari dari pada ilmu yang sebenar-benarnya.

Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan bertanya, melihat, ataupun mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Rasulullah SAW, "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan."  (HR. Ibn Abdul Barr)

Dari hadis di atas dapat kita ambil pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu, baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Dengan ilmu yang dimilikinya, seseorang dapat mengetahui segala bentuk kemaslahatan dan jalan kemanfaatan. Dengan ilmu pula, ia dapat menyelami hakikat alam, mengambil pelajaran dari pengalaman yang didapati oleh umat terdahulu, baik yang berhubungan dengan masalah-masalah akidah, ibadah, ataupun yang berhubungan dengan persoalan keduniaan.  Rasulullah SAW. bersabda : "Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia memiliki ilmunya pula; dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-keduanya pula." (HR.Bukhari dan Muslim).

Islam mewajibkan kita untuk menuntut berbagai macam ilmu dunia yang memberi manfaat dan dapat menuntun kita mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dunia. Hal tersebut dimaksudkan agar tiap-tiap muslim tidak picik, dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi segenap manusia yang ada di dunia ini dalam batasan yang diridhai oleh Allah swt.
Demikian pula Islam mewajibkan kita menuntut ilmu akhirat, karena dengan mengetahuinya kita dapat mengambil dan menghasilkan suatu natijah, yakni ilmu yang dapat diamalkan sesuai dengan perintah syara'.

Jika ditinjau dari segi orang yang memiliki ilmu dengan orang yang tidak memiliki ilmu, maka sungguh jauh sekali perbedaannya. Baik dari segi nilainya maupun derajatnya, sebagaimana firman Allah SWT : "Katakanlah, 'Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?' Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran."  (QS. Az-Zumar 39: 9)
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: "Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."  (QS. Al-Mujãdalah 58: 11)

Ayat-ayat tersebut menggambarkan, betapa tingginya nilai dan derajat orang yang berilmu. Dengan ilmu manusia akan memperoleh segala kebaikan, dan dengan ilmu pula manusia akan memperoleh kedudukan yang mulia. Walaupun dimungkinkan pada suatu ketika pandangan manusia terhadap ilmu atau pemilik ilmu menjadi kabur, karena kerasnya pengaruh benda-benda dan pergeseran nilai kehidupan yang lain, tetapi kita yakin pada suatu ketika manakala bahaya yang ditimbulkan oleh benda-benda atau lainnya telah menghebat, niscaya orang akan kembali lagi mencari ilmu untuk mengatasi masalah yang ada sebagai pengobatnya.

Sebanyak apapun Prestasi kita, Setinggi apapun Gelar kita, Sesukses apapun Karir Kita, 
Kita tetap Wajib menuntut Ilmu (Agama).

Tuesday, December 27, 2016

ADAB TIDUR RASULULLAH

Tidur merupakan kebutuhan setiap manusia sebagai sarana mengistirahatkan tubuh. Rasulullah Muhammad saw senantiasa memperlakukan tidur dengan etika yang baik.

1. Berwudhu ketika akan tidur
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari)

2. Membaca doa akan tidur
Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup). Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)

3. Miring ke sebelah kanan
Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan“.

4. Meletakkan tangan di bawah pipi sebelah kanan
“Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud)

5. Membaca surat surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas
Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi)

6. Tidurlah di awal malam
“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih)

“Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR Al-Bukhari)

7. Tidak tidur dengan posisi telungkup (tengkurap)
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud)

8. Berdoa ketika bangun tidur
“Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)

9. Mengusap Bekas tidur
“Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya” (HR. Muslim)

10. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak ketika bangun tidur
Beristinsyaq dan beristintsaar adalah menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan kembali air dari hidung.

“Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari Muslim)

Demikianlah Rasulullah Muhammad saw menunaikan hak-hak tidur yang telah diberikan Allah swt kepadanya. Dan sebagai umat Islam yang beriman kepada Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw, maka sudah sepatutnya umat muslim menunaikan nikmat tidur tersebut sebagaimana yang telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

_berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu (al hadist)_

Tuesday, December 20, 2016

SHALAT TAHAJUD MENGABULKAN DOA KITA

Sholat tahajud merupakan sholat yang dilakukan pada tengah malam, yaitu sekitar jam 01.00 - 03.00. Sholat tahajud dilakukan setelah bangun dari tidur (tetapi beberapa orang ada yang bilang boleh juga dilakukan walaupun tidak tidur).
Sholat malam ini banyak sekali manfaat nya, dan terkadang sholat tahajud mendatangkan beberapa keajaiban yang tidak terduga, Subhanallah. sebagaimana firman Allah Surat Al-Isra’ ayat 79 yang berbunyi: “Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat engkau ke tempat yang terpuji.”

Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang diajarkan oleh Nabi, namun kita dianjurkan tuk melaksanakan sesering mungkin, karena manfaat sholat tahajud sungguh besar.
Walaupun mungkin terasa berat, apabila kita terbiasa melakukannya, Insya Allah, sholat tahajud merupakan jawaban atas beberapa rasa stres ataupun segala permasalahan yang ada.

Manfaat yang akan di dapatkan ketika melaksanakan sholat tahajud, di antaranya:
1. Dikabulkannya Doa-doa
Manfaat sholat tahajud yang pertama adalah dikabulkannya doa-doa. Seperti yang kita ketahuai, sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah tidur terlebih dahulu karena arti kata tahajud adalah bangun pada malam hari. Paling utama, sholat tahajud yang dikerjakan pada sepertiga malam sampai menjelang masuk waktu sholat subuh. Pada waktu inilah Allah SWT mengabulkan doa-doa hambanya. Hal ini berdasarkan Sabda Rasulullah SAW, "Perintah Allah turun ke langit di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon (berdoa) pasti akan kukabulakn, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan kuampuni baginya sampai tiba waktu Subuh." (Al-Hadis).

2. Allah Mengangkat Derajat ke Tempat yang Terpuji
Manfaat sholat tahajud yang kedua adalah Allah SWT akan mengangkat derajat ke tempat yang terpuji. Keterangan tentang ini dapat kita baca dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra' , "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS A1-Isra 17:79).
Selain itu, keterangan lain dapat ditemukan dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan Abi Darda r.a, bahwa Rasulullah bersabda,"Ada 3 macam manusia, Allah SWT mencintai mereka, tersenyum kepada mereka, dan merasa senang dengan mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian ia bangun malam (untuk sholat), lalu Allah SWT berkata: 'Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku. Seandainya ia berkehendak, maka ia akan tidur." (Riwayat Ath-Thabrani).

3. Mendekatkan Diri Kepada Allah
Manfaat sholat tahajud yang ketiga adalah sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dikuatkan lewat keterangan hadis Rasullullah SAW, "Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).
Dalam riwayat yang lain, dikatakan bahwa Jibril pernah berkata kepada Rasulullah SAW, "Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain". (Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah).

4. Menjauhkan Diri dari Kelalaian Hati
Manfaat sholat tahajud yang keenam adalah menjauhkan diri dari kelalaian hati. Penjelasan tentang ini dapat ditemukan dalam hadis Rasulullah SAW, "Barang siapa mengerjakan sholat pada malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas." (Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak).

5. Meringankan Lamanya Berdiri pada Hari Kiamat
Manfaat sholat tahajud yang kedelapan adalah meringankan kita ketika berdiri pada hari kiamat nanti. Keterangan tentang ini sesuai yang pernah diungkapkan Ibnu Abbas ra, yang berkata, "Barang siapa yang senang bila lamanya berdiri di hari kiamat diringankan oleh Allah, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada Allah di malam hari dengan sujud dan berdiri mengingat hari akhir." (Ibnu Jarir Ath-Thabari, tafsir Ibnu Jarir).

6. Mencegah Perbuatan Dosa dan Menghapus Kejahatan
Manfaat sholat tahajud yang kesembilan adalah dapat mencegah diri dari perbuatan dosa dan menghapus kejahatan. Ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al-Bahli ra,  "Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim)

7. Muka Tampak Berkilau dan Bercahaya
Manfaat sholat tahajud yang kesepuluh adalah membuat muka berkilau dan bercahaya. Tentang ini, pernah suatu ketika Hasan Al-Basri ra ditanya oleh seseorang, "Mengapa orang yang bertahajud di waktu malam memiliki muka yang bagus?". Hasan Basri menjawab:
"Karena mereka menyendiri bersama Tuhan-nya pada malam hari, kemudian Allah memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya-Nya." (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaamallail).
Terkait dengan ini pula, Imam Ibnul Qayyim pernah berkata:
"Sesungguhnya sholat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya. Sebagian istri memperbanyak melaksanakan sholat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, ‘Sholat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang bila wajah kami menjadi lebih bagus".

8. Dapat Melancarkan Aliran Darah
Manfaat sholat tahajud yang kesebelas adalah dapat melancarkan aliran darah dalam tubuh. Bangun pada pukul 02.30 untuk melaksanakan sholat tahajud ternyata sangat bermanfaat bagi tubuh. Pada waktu tersebut, udara disekitar sangat segar bebas dari polusi. Pada saat itu juga, tubuh mempunyai kesempatan untuk menggerak-gerakkan seluruh otot yang membuat tubuh lebih segar dan aliran darah terasa lebih lancar.

9. Jaminan Masuk Surga
Manfaat sholat tahajud ke-12 adalah mendapat jaminan masuk surga. Ini sesuai dengan keterangan dari sabda Rasulullah SAW, "Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, sholat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat". (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmidzi).

10.Penyelamat dari Siksa Neraka
Manfaat sholat tahajud yang ke-14 adalah dapat menyelamatkan diri dari siksa api neraka. Tentang ini, Ibnu Umar r.a pernah meriwayatkan bahwa pada masa Rasulullah SAW, ketika seseorang bermimpi, ia akan menceritakan mimpi tersebut ke Rasulullah SAW. Aku pun berharap mendapat mimpi yang dapat kuceritakan kepada Rasulullah SAW. Dia berkata, "Aku adalah seorang anak muda perjaka. Aku tidur di masjid pada Rasululullah Saw, maka aku bermimpi seakan-akan dua malaikat mengambilku dan membawaku ke neraka, ternyata ia adalah bangunan seperti bangunan sumur. Ia memiliki dua palang seperti palang sumur. Di dalamnya terdapat manusia yang telah aku kenal. Maka aku mulai mengucapkan, 'Aku berlindung dengan nama Allah dari neraka'. Kemudian seorang malaikat menemui keduanya, maka dia berkata kepadaku, 'Janganlah takut!' (Mimpi ini) aku ceritakan kepada Hafshah, maka Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah dan beliau bersabda, "Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, andaikata dia mengerjakan sholat pada waktu malam." Salim berkata, 'setelah itu Abdullah tidak tidur pada malam hari kecuali hanya sebentar." (HR Bukhari dan Muslim).

Mungkin manfaat sholat tahajud tidak dapat kita sadari dalam jangka waktu dekat, tetapi akan berdampak di waktu yang akan datang, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala Nya. Allah sungguh akan meninggikan derajat bagi orang-orang yang rela mengerjakan sholat tahajud.

__Ingin Bahagia!!!Shalat malam di saat manusia yang lain tertidur__

Friday, December 16, 2016

BERINFAK DENGAN HARTA YANG BURUK


Disuatu kebun buah yang luas, berdiri sepasang suami istri yang tak lain adalah pemilih kebun nan luas tersebut.
“Berat sekali rasanya menginfakkan sebagian hasil kebun kita ini.” Kata istri kepada suaminya.
Sang suami memandang hasil kebun mereka. Buah-buah kurma yang besar dan segar, rasanya manis, dan daging buahnya lembut. Madinah memang terkenal sebagai penghasil kurma terbaik.
“Aku juga merasa begitu istriku,” sahut suami. “Hmm...bagaimana kalau kita berinfak dengan buah-buahan yang tidak layak dijual saja?”
“wah..usul yang bagus itu,” seru istrinya.
Ketika sampai dirumah mereka berdua memilih buah kurma basah yang rusak, kurma jelek yang tidak keras bijinya, serta kurma yang telah patah tandannya. Apa yang mereka infakkan benar-benar hasil kebun yang jelek kualitasnya. Padahal, jika diberi kurma seperti itu, mereka pasti takkan mau memakannya.
Tak lama setelah mereka menginfakkan kurma dengan kualitas jeleknya, mereka lalu menjual hasil kurma mereka yang baik. Hari demi hari kurma mereka tak kunjung terjual. Segala cara mereka menawarkan kepada pembeli namun tak satupun kurma mereka terjual.
Alhasil, setelah lama tak kunjung terjual kurma merekapun mulai rusak, hingga kurma itupun tak layak untuk dimakan hampir sama dengan kurma yang mereka infakkan.

Dari kisah di atas kita dapat mengambil hikmah, bahwa segala sesuatu yang kita infakan atau sedekahkan haruslah yang baik. Sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kita,
Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah maha kaya, dan maha terpuji.” (QS Al Baqarah 2:267).

Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang selalu diberkahi oleh Allah SWT, dan termasuk orang-orang yang senang memberikan infak ataupun sedekah.